Selama ini tindak pidana pencurian disertai kekerasan (curas) berupa penjambretan sering terjadi di sepanjang Jembatan Layang Pasupati. Di kawasan ikon Kota Bandung ini dikenal juga rawan wara wiri geng motor.
"Untuk sementara dugaan boleh saja itu (pelaku) jambret atau geng motor. Tapi kani belum simpulkan. Sebab kasus ini masih penyelidikan," ujar Kapolsek Sukajadi AKP Sumi kepada wartawan di kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (23/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memastikan tidak ada barang berharga milik korban yang dibawa kabur pelaku. Sepeda motor korban masih utuh di tempat kejadian perkara (TKP). Pelaku sepertinya panik setelah korban melawan.
"Keterangan sementara, korban dipepet kendaraan roda dua. Diduga pelaku lebih satu orang. Tapi kami belum bisa memastikan," tutur Sumi.
Sumi enggan berspekulasi mengenai modus dan motif penusukan. Menurut Sumi, terlalu dini jika terburu-buru menyimpulkan tanpa dasar bukti-bukti kuat. Saksi kunci yaitu Yunita, belum banyak memberi keterangan lantaran shock. Polisi perlu waktu mendengar kesaksian Yunita.
Setidaknya, lanjut Sumi, keterangan berharga dari Yunita bisa membuka petunjuk guna mengungkap perkara ini. Selain itu, ciri-ciri pelaku menjadi terang benderang dengan merujuk informasi Yunita. Yunita sementara ini satu-satunya orang yang melihat langsung tragedi berdarah tersebut.
"Di lokasi kejadian saat itu memang sepi. Hingga kini belum ada petunjuk. Tapi kami masih menyelidikinya," ucap Sumi.
Andik tercatat sebagai taruna Akademi TNI AU di Yogyakarta. Andik yang lagi cuti ke Bandung ini merupakan angkatan 2011 atau baru menempuh pendidikan tingkat tiga.
(bbn/ern)