3 Tanda Tanya Seputar Kematian Tobit Mahasiswa ITB di Gunung Kendang

3 Tanda Tanya Seputar Kematian Tobit Mahasiswa ITB di Gunung Kendang

- detikNews
Selasa, 26 Nov 2013 10:59 WIB
3 Tanda Tanya Seputar Kematian Tobit Mahasiswa ITB di Gunung Kendang
Bandung - Setelah hilang hampir sebulan di Gunung Kendang, Kertasari, Kabupaten Bandung, Joan Tobit Sigalingging (23), akhirnya ditemukan. Mahasiswa Oseanografi ITB ini sudah tidak bernyawa. Kematiannya menyisakan tanda tanya.

Tobit berangkat mendaki pada Minggu, 26 Oktober lalu dengan meminjam peralatan mendaki seperti GPS dan peta milik temannya, Rendhy Moreno. Sekitar pukul 18.00 WIB, ia memberi kabar ke Rendhy bahwa dirinya telah sampai di puncak gunung. Ia meminta dijemput keesokan harinya.

Komunikasi antara Tobit dan Rendhy terputus sejak Rabu (29/10). Ponselnya mati, di-SMS tidak dibalas. Keesokan harinya, Rendhy dan teman-teman mencari ke Gunung Kendang. Nihil. Jejak pendakian Tobit tidak terendus. Tim SAR dan berbagai pihak mulai turun tangan, tapi juga tak menemui hasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senin (25/11) atau sebulan kurang sehari sejak pendakian, Tobit ditemukan. Jenazahnya diautopsi di RSHS Bandung dan dimakamkan hari ini di Cimahi, Jawa Barat. Dari hasil autopsi, ada beberapa hal temuan yang menjadi tanda tanya. Apa saja?


1. Peralatan Acak-acakan

Sekitar pukul 05.20 WIB, Senin (25/11), tim SAR Gabungan Mapala, Wanadri dan Himpunan mahasiswa Oseanografi-Meteorologi menemukan jenazah Tobit di lereng curam jalur pendakian arah barat. Ransel seperti diletakkan secara sengaja. Kondisinya besih dan rapi, tapi isinya acak-acakan. Teman-temannya heran, karena Tobit sudah dibekali ilmu packing.

"Ini janggal. Isi tas tercecer seolah (Tobit) tak bisa packing," kata Rendhy.

2. Tak Ada Luka

Jenazah Tobit ditemukan sudah membusuk. Posisinya tertidur menghadap ke kanan. Barang-barang yang dibawanya masih utuh. GPS di saku kanan. Dompet, kunci, dan kompas mainan, tidak bergeser dari tempat penyimpanan.

Berdasarkan autopsi RSHS Bandung, tidak ada luka di tubuh Tobit. Baik luka gigitan atau cakaran binatang maupun luka penganiayaan. Belum diketahui apa penyebab Tobit meninggal.

3. Mendaki Seminggu

Dari hasil penelusuran temannya, Tobit menitipkan motor di pos satpam di Pabrik Sedep. Kepada satpam, ia meminta izin untuk mendaki selama 7 hari atau hingga tanggal 2 November. Ia juga bilang akan mendaki hingga Gunung Papandayan.

Namun berdasarkan komunikasi dengan Rendhy, Tobit minta dijemput sehari setelah sampai di puncak Gunung Kendang, Senin (27/10). Ia juga tidak bilang akan melanjutkan pendakian ke Gunung Papandayan. Mengapa rencana Tobit untuk mendaki seminggu dan pendakian ke Gunung Papandayan tiba-tiba batal?
Halaman 2 dari 4
(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads