Pemulung Bukan Pengemis yang Jadi Tukang Sapu Jalanan

Pemulung Bukan Pengemis yang Jadi Tukang Sapu Jalanan

- detikNews
Kamis, 24 Okt 2013 12:14 WIB
Bandung - Kini di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung yang semula dijadikan sebagai tempat penampungan sementara pengemis dan anak jalanan, dihuni oleh sekitar 28 pemulung. Mereka mengaku ikhlas bekerja menjadi tukang sapu jalanan.

Sudah terlanjur kena razia di jalanan, mereka pun siap dipekerjakan oleh pemerintah Kota Bandung.

"Daripada di jalanan kena razia terus, hidup tidak tenang, lebih baik ikut bekerja jadi tukang sapu jalanan," kata salah satu pemulung, Endang (45) kepada detikcom, Kamis (24/10/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Endang, sebetulnya yang dijadikan sebagai pekerja tetap hanya 20 orang, namun 8 orang lainnya merupakan pekerja cadangan yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menggantikan yang lelah atau sakit.

"Sudah dipatok oleh PD Kebersihan, hanya 20 orang saja. Katanya anggarannya hanya mampu untuk segitu. Saya termasuk yang cadangan itu," terangnya.

Pasca aksi demo pengemis ke Balai Kota Bandung, Pemkot Bandung memberi solusi dengan mempekerjakan mereka untuk menjadi petugas sapu jalanan. Upahnya yakni Rp 40 ribu satu hari.

Namun upaya tersebut rupanya tak diindahkan oleh para pengemis. Terbukti saat ini tidak ada pengemis yang menjadi petugas sapu jalanan.

"Ini dari pemulung semua, enggak ada pengemis. Karena kalau pengemis, mana mau. Mereka biasa dapat penghasilan yang lebih besar. Sehari Rp 100 ribu itu mereka bilang sepi," tuturnya.



(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads