Seperti diketahui Pemerintahan Dada Rosada dan Ayi Vivananda memiliki kawasan 7 titik yang merupakan kawasan percontohan penegakan Perda K3. Kawasan tersebut yakni Jalan Merdeka, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Asia Afrika, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Jalan Kepatihan dan Kawasan Alun-alun.
Sebetulnya selain kawasan 7 titik, beberapa sudut di Kota Bandung juga dipenuhi PKL. Seperti di kawasan Cicadas, Cicaheum, Cihampelas, dan Pasar Kosambi. Bahkan di Cicadas dan Kosambi, PKL sudah menutupi toko-toko yang berada di depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hingga masa jabatan berakhir dan saat ini Bandung memiliki pemimpin baru, PKL tersebut belum juga dipindahkan. Sejumlah alasan pun terlontar, baik dari pihak PKL maupun pihak Pemkot sendiri.
Pemkot mengaku sudah menyiapkan lapak sementara di kawasan Gedebage, namun disinyalir PKL juga meminta uang kompensasi relokasi.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku akan merumuskan persiapan registrasi PKL. Menurutnya, Pemkot akan kesulitan melakukan relokasi selama registrasi belum dilakukan.
"Karena ada dugaan, yang berjualan bukan hanya PKL, tetapi orang kaya yang iseng berjualan, atau pemilik toko yang menugaskan karyawannya berjualan di jalan untuk menghindari pajak," ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, sejumlah warga berharap Pemkot Bandung bisa segera menuntaskan masalah PKL. Seperti yang diungkapkan Neni Yuliani (35) warga, Jalan Sekepondok, Cicadas ini berharap Wali Kota Ridawan Kamil berani tegas terhadap PKL.
"PKL Cicadas semakin kumuh. Mau jalan kaki saja susah, trotoar semua dipakai berjualan," keluh Neni yang berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Ia pun berharap pemerintahan Ridwan Kamil bisa membuat trotoar nyaman lagi dipakai untuk berjalan kaki seperti 20 tahun yang lalu.
"Kalai bisa diadakan penghijauan juga di sepanjang jalannya. Biar tidak gersang," harapnya.
Warga lainnya, Gunawan Setyo (29) mengaku sudah jengah dengan keberadaan PKL dan parkir liar yang kerap membuat macet. Ia berharap Pemkot tegas mengatasi PKL.
"Lebih baik PKL dulu ditertibkan, karena itu salah satu biang kemacetan. Kalau bisa ditata, atau secepatnya direlokasi, seperti di Jakarta," ucap warga Ujungberung ini.
(avi/ern)