"Kalau diingat, masih kebayang-bayang. Bikin trauma. Saya enggak mau lihat rumah itu," ujar Ira saat ditemui di rumah kontrakan ibunya yang berjarak sekitar 250 meter dari kontrakannya yang terbakar, Jumat (27/9/2013).
Ia terus menyesali kenapa harus meninggalkan anaknya padahal biasanya tak pernah begitu. "Ke warung sebentar saja, pasti ikut. Enggak pernah saya tinggalin dia," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan para tetangga, mereka mendengar Rahma berteriak-teriak minta tolong dan memanggil-manggil kedua orang tuanya. Namun mereka tak kuasa menolong karena api yang menghalangi gang untuk masuk ke kontrakan mereka.
Ayah Rahma, Asep Kurnia (33) bahkan nyaris masuk ke dalam api, namun kemudian dihalangi dan ditarik warga. Jasad Rahma dimakamkan di TPU Astana Anyar, Jumat (27/9/2013) pagi tadi.
Rahma tewas dilalap api pada Kamis malam (26/9/2013). Ia dikunci di dalam rumah karena tengah tertidur lelap. Ibu dan ayahnya pergi membeli nasi goreng.
(tya/ern)