Tiga Hari Mogok Jualan, Ini Tuntutan Pedagang Tahu Tempe

Bandung - Harga kedelai impor yang meroket serta kosongnya kedelai lokal membuat geram produsen serta penjual tahu tempe di Jabar. Mereka pun mogok jualan secara massal sebagai bentuk protes.

"Mogok massal ini sebagai bentuk ekpresi kekesalan kami terhadap tidak stabilnya harga kedelai," jelas Ketua Koperasi Produsen Tahu Indonesia (Kopti) Jabar Asep Nurdin saat dihubungi via telepon, Senin (9/9/2013).

Menurut Asep, produsen dan pedagang tahu tempe di Jabar menghentikan sementara kegiatan jualannya selama tiga hari atau mulai hari ini. "Sejak tengah malam tadi hingga Rabu mendatang, produsen stop produksi dan pedagang di pasar tradisional enggak jualan," ucapnya.

Asep menambahkan gerakan mogok massal ini serempak di seluruh Indonesia. Ada tiga tuntutan perajin serta pedagang tahu tempe yang digulirkan terkait melejitnya harga kedelai impor serta simpang siurnya stok kedelai lokal.

"Pertama, mendesak pemerintah segera stabilkan dan turunkan harga kedelai. Kedua, segera melakukan swasembada kedelai secara baik. Ketiga, laksanakan Kepres nomor 32 tahun 2013 tentang penugasan Bulog sebagai stabilitas harga dan penyalur kedelai," tutur Asep.

Produsen serta pedagang tahu tempe di Jabar bakal evaluasi selama tiga hari ini. Apabila pemerintah tak menggubris, Asep menambahkan, pihaknya mengancam menggelar demonstrasi.

"Kalau pemerintah tidak mampu memnuhi tuntutan tersebut, kami akan turun ke jalan. Ya, kami akan demo," tegas Asep.

(bbn/ern)