Pemuda tersebut menyesal dan mengakui salah karena melakoni praktik bisnis esek-esek. Motivasinya mengelola atau menjadi administrator salah blog prostitusi via dunia maya antara lain karena butuh tambahan uang. Uang tip sebanyak Rp 200 ribu diperolehnya untuk jasa mempertemukan perempuan bayaran dengan lelaki hidung.
Farhan mengaku kadang dirinya harus menggeser jadwal pertemuan dengan calon pengguna jasanya karena sibuk di kampus guna mengurus skripsi. "Asalnya janjian pagi, jam sepuluh. Tapi karena saya masih ngurus skripsi di kampus, saya bilang saja jadi jam satu siang," kata Farhan saat dimintai keterangannya dalam sidang di ruang III Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (15/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebut 1,5 juta rupiah, tapi ternyata dikasih satu juta rupiah. Itu sih gimana yang ngasih," katanya.
Biasanya, saat mempertemukan perempuan dan lelaki hidung belang di hotel, Farhan mengeluarkan duit pribadi untuk membayar kamar. "Nanti setelah dibayar, cewek itu ganti uang kamar dan memberi tip 200 ribu rupiah," katanya.
Uang tersebut dikatakan Farhan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena selama ia kuliah hingga semester 11, orang tuanya tak pernah mengirimi uang. "Saya dapat beasiswa, itu untuk biaya kuliah saja. Untuk biaya hidup saya dan skripsi, cari sendiri," katanya.
Farhan anak pertama dari emat bersaudara. Ibunya hanya memiliki warung, sementara ayahnya menganggur. "Saya terbuai karena dapat tipnya. Tapi saya enggak berniat bisnis seperti itu. Saya tahu ini salah," kata Farhan.
(tya/bbn)











































