Hal itu disampaikan Kepala Bidang Tata Kelola BPLHD Jawa Barat Prima Mayaningtyas Kantor BPLHD Jabar, Jalan Naripan, Selasa (9/7/2013).
"Dalam 20 tahun, keuntungan dari pasir besi sekitar Rp 1,7 triliun. Sementara nilai kerusakan sawah Rp 5 triliun dan kerusakan jalan Rp 3,9 triliun. Ini tidak masuk akal," ujar Prima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dampak dari kerusakan itu belum terasa, makanya sekarang semua santai-santai saja. Kalau nanti sudah terasa, baru teriak-teriak," tuturnya.
Menurutnya konsep lingkungan seharusnya menjadi arus utama dalam pembangunan. Baik dalam pemanfaatan ruang maupun daya dukung lingkungan.
"Perlu dilakukan kajian lingkungan hidup yang strategis. Misalnya potensi mineral besinya ada berapa ton dan harganya berapa. Sementara mineral besi kalau diambil maka ikatan antara satu senyawa dengan senyawa lain tidak terjadi. Makanya merusak alam. Itu harus dihitung," jelas Prima.
(tya/avi)