Kelainan fisik anak pasangan Hendi Permana (34) dan Rini Noppianti (31) tersebut sejak lahir. Hazard mengalami kebocoran cairan otak yang mengakibatkan gumpalan daging meyumbal dari dahi sehingga menutup mata kanan. Usai dioperasi pengangkatan daging, Hazard mengalami hydrosipalus. Pada Jumat 17 Mei lalu, bayi ini dioperasi untuk mengalirkan cairan agar tak membesar.
Berasal dari keluarga sederhana, orang tua Hazard sempat kebingungan soal biaya operasi tersebut. Namun kecemasan itu tak terjadi lantaran tergeraknya hati para donatur yang turut menyumbangkan rezeki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah donator menyampaikan bantuan setelah Rini membuka nomor rekening yang dimuat dalam berita sebelumnya. Bahkan ada donator yang sengaja datang langsung ke RSHS Bandung menemui Hazard.
"Donasi yang masuk secara langsung maupun ke rekening, semua totalnya ada 25 juta rupiah. Nanti dipergunakan untuk biaya rawat jalan, karena Hazard tetep harus kontrol. Cek mata di RS Cicendo. Serta fisioterapi karena Hazard juga kena cerebral palsy," jelas Rini yang merupakan warga Lamajang II, RT 6 RW 7, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Orang tua Hazard menyampaikan terima kasih kepada dermawan dari dalam dan luar Bandung yang terketuk rasa pedulinya.
"Kami hanya bisa berdoa semoga rezeki para donatur sekalian makin bertambah. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dokter Mirna Sobana beserta seluruh tim dokter bedah syaraf RSHS Bandung," ungkapnya.
Rini berharap anak pertamanya tersebut sehat dan tumbuh sperti layaknya anak-anak seusianya.
(bbn/tya)