Dua penulis tersebut yaitu LA dan IM. LA adalah Pembantu Dekan I Fakultas Hukum sementara IM Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum pada perguruan tinggi negeri ternama di Bandung itu.
Ia pun menduga buku yang terbit Juli 2012 itu merupakan copy paste dari tesisnya, apalagi soft copy tesis milik Helen sempat hilang di kampusnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tesis Helen sendiri berjudul "Tujuan Yuridis Jabatan Notaris Terhadap Penyelenggara Sertifikasi Elektronik, berdasarkan UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik pada perdagangan secara elektronik dikaitkan dengan UU Nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris."
Ia pun berkisah, bahwa pada akhir Juli 2011 ia pernah menemui IM untuk menandatangani revisi tesisnya. Saat itu IM mengatakan bahwa ada penelitian yang sama dengan tesisnya, namun karena helen bukan lagi mahasiswa maka tak bisa disertakan.
Setelah wisuda, sekitar bulan Maret 2012 saat mengurusi ijazah, Helen mendapati bahwa dirinya harus kembali mencetak tesisnya karena tesisnya itu hilang. Saat ditanyakan bagaimana tesisnya bisa hilang, pegawai staf tata usaha tidak bisa menjawab tegas.
"Katanya ada disimpan di meja ketua program untuk ditandatangani, tapi hilang, ada juga jawaban diambil. Ditanya diambil saja, cuma bilang diambil dosen," tuturnya.
Helen yang juga saat itu tak bisa menge-print out pun mengatakan bahwa kampus telah memiliki soft copy tesisnya, namun ternyata soft copy miliknya juga hilang. Hingga akhirnya pada Juli 2012, Helen datang membawa 3 copy tesisnya, ternyata CD soft copy Helen disebut sudah ditemukan.
Atas temuan tersebut, Helen pun melayangkan surat pada Rektor universitas tersebut 1 Mei 2013 lalu. Tim komisi etik pun dibentuk untuk menelusuri laporan Helen, hingga akhirnya dua pejabat tersebut dinonaktifkan sementara oleh pihak kampus.
(tya/ern)