"Saya diserahkan oleh ibu saya pada Papi dan Mami (orangtua angkat-red) saat berusia dua minggu," ujar, Senin (15/4/2013).
Sony pun memulai awal jati dirinya tersibak. Pada 2009 silam, dia menerima sebuah dokumen setelah ibu angkatnya meninggal. Isinya berupa surat perjanjian antara ibu dan orang tua angkatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokumen itu saya peroleh setelah Mami meninggal 2009 lalu. Namun sepanjang hidupnya baik Papi maupun Mami tidak pernah mau terus terang soal ini. Meski sudah saya tanyakan," ujar Sony sambil mengungkapkan ayah angkatnya meninggal pada 1997.
Sebetulnya, sudah mulai identitasnya sebagai anak angkat sekitar tahun 1990-an. Saat itu, ayah angkatnya masih hidup. "Terdengar dari selentingan para tetangga. Tapi setiap kali ditanyakan pada Papi dan Mami, mereka selalu bilang saya anak kandung mereka," ujar Sony.
Secara fisik, Sony mengaku berbeda dengan kedua orang tua angkat dan kakaknya yang bernama Nugroho. Kakaknya 12 tahun lebih tua. "Kulit saya dominan putih, kalau orang tua angkat dan kakak saya cenderung cokelat. Saya juga tinggi," katanya.
Kecurigaan Sony akhirnya terbukti saat ibu angkatnya meninggal pada 2009 lalu. "Mami menitipkan amplop cokelat pada kakak ipar saya. Ternyata di dalamnya dokumen soal perjanjian penyerahan saya kepada keluarga papi dan mami. Tapi cuma itu yang saya punya, sampai mengembuskan napasnya, mami tidak bicara apa-apa," tuturnya.
Berbekal alamat yang tertera di dokumen perjanjian itu, pada 2010 Sony sempat mendatangi alamat tersebut. Namun dia tidak menemukan ibunya. "Katanya sudah pindah, tapi entah kemana. Warga sana juga bilang, saya mirip dengan Ibu Nemi yang pindah dari wilayah mereka," ujarnya.
Namun dari informasi yang diperoleh dari kakaknya, dia disebut-sebut memiliki dua kakak kandung, laki-laki dan perempuan. "Nama asli saya dari ibu kandung saya katanya Nanang atau Nandang," katanya.
Upaya Sony tak berhenti sampai di situ. Dia pun sempat mendatangi guru spiritualnya. Kabar baik dia peroleh. Katanya, ibu kandungnya saat ini masih hidup.
"Berdasarkan guru spiritual saya, ibu saya sampai saat ini masih hidup. Katanya ibu saya juga membeli rumah di daerah Cimahi, namun saat saya coba cari, enggak ketemu. Tapi batin saya saat ini merasa semakin dekat dengan ibu saya," kata Sony, yang kini tinggal di daerah Cikutra Bandung.
Sony berharap, siapa pun yang mengenal Emi, bisa mempertemukan dia dengan sosok ibu kandungnya itu. "Saya tak akan menyerah untuk mencari ibu saya. Saya yakin beliau masih hidup sampai saat ini," ujarnya optimistis.
Bagi para pembaca yang pernah mengenal sosok Ibu Nemi, bisa menghubungi langsung Sony di nomor 085795258551.
(ern/ern)