Pantauan detikcom, Kamis (13/3/2013) di lokasi tersebut memamg sudah mulai ada kegiatan pembangunan kembali. Salah seorang pedagang yang berjualan di Jln. Enur, tepat di balik dinding gedung tersebut, mengatakan bahwa pembangunan mulai dilakukan sejak satu bulan terakhir.
"Tapi enggak tahu mau dibuat apa, katanya buat apartemen atau hotel, tapi enggak tahu juga," ucap Pria bernama Kurdi (70) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pembangunan tersebut, tentunya akan memperbanyak jumlah hotel di Kota Bandung. Meski demikian, Dada membantah jumlah hotel di Bandung sudah padat.
"Kita kan perlu 15 ribu kamar hotel, menurut data di disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), sekarang baru ada 13 ribu kamar," kata Dada.
Lebih lanjut kata Dada, ia akan meminta Direktorat Pembangunan untuk mengkaji kelayakan gedung untuk dijadikan sebagai hotel, karena bangunan itu sudah terbengkalai selama 12 tahun.
"Harus dikaji, kita minta ke Direktorat Pembangunan. Kalau memang rekomendasinya tidak layak maka akan diperbaiki," ujarnya.
Gedung 22 lantai tersebut berlokasi sekitar 100 meter dari salah satu hotel berbintang. Menurut Dada tidak ada batasan jarak untuk membangun sebuah hotel. "Tidak apa-apa, tidak ada batasan," singkatnya.
Gedung 22 lantai tersebut dibangun pada 1995 dan terhenti proses pembangunannya pada 1997, saat krisis moneter. Karena terhenti, gedung itu kini hanya menjadi monumen 1997 yang terbengkalai dan mengganggu keindahan kota.
(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini