Rektor Unikom Sesali Alumnusnya Terlibat Situs Prostitusi

Rektor Unikom Sesali Alumnusnya Terlibat Situs Prostitusi

- detikNews
Jumat, 08 Feb 2013 14:18 WIB
Bandung - Rektor Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Eddy Suryanto Soegoto membenarkan W (28), pengelola situs prostitusi www.cewebisyar.com adalah lulusan Unikom. Ia menyesalkan kemampuan anak didiknya digunakan untuk melanggar hukum.

Hal itu diungkapkan Eddy saat dihubungi detikbandung via ponselnya, Jumat (8/2/2012). "Betul, W tersebut adalah alumni Unikom, dia lulus tahun 2007. Jadi angkatan antara 2002 atau 2003," ujar Eddy.

Ia menyebut, secara akademik, W adalah mahasiswa yang pintar dengan IPK yang cukup baik. "IPK nya 3,3 termasuk anak pintar. Makanya kami menyayangkan dan menyesalkan hal ini terjadi terlebih ini masalah moral," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Eddy mengaku tak mengetahui karakter lulusannya tersebut semasa kuliah. "Mungkin yang tahu dosen walinya. Saya belum koordinasi untuk menanyakan hal itu," tutur Eddy.

Kejadian ini disebut Eddy cukup mencoreng civitas akademika Unikom. "Secara institusi kami merasa dicemarkan. Sejak semalam mendengar kabar ini saya langsung meminta staf untuk menelusuri kebenarannya dan ternyata memang lulusan Unikom. Sungguh prihatin, kepintaran digunakan untuk hal-hal seperti itu. Konsekuensinya dia harus mempertanggungjawabkannya," tuturnya.

Polisi menangkap W saat berada di rumah saudaranya, Gang Mesjid, Jalan Mochamad Toha, Kota Bandung, Rabu (6/2/2013). W tertangkap tangan mengurus situs miliknya yang berslogan 'Komunitas Cewe Bayaran Indonesia & Asia'.

Polisi menyita barang bukti berupa satu unit laptop Asus N43S silver, satu mouse merek K-one, satu modem Smartfren, sejumlah telepon genggam, satu lembar resi transfer ke rekening BCA Cabang Bekasi milik tersangka, satu buku tabungan BCA Cabang Bekasi milik tersangka, satu buah sex toys merek Galaku, dan satu pelumas atau gel merek Vigel.

(tya/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads