USAID melalui program Expanding Maternal and Newborn Survival (EMAS) memberikan bantuan hibah selama lima tahun guna melaksanakan pengembangan model penguatan sistem rujukan darurat kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
"Ini sebagai upaya penekanan AKI dan AKB di Indonesia. Program ini dilaksanakan di enam provinsi, salah satunya Jabar," jelas Provincial Team Leader Program EMAD Jabar, Djoko Soetikno, di Jalan Hegarmanah Wetan No.32 C, Kota Bandung, Selasa (18/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem ini dikembangkan untuk tujuan mempercepat proses komunikasi dalam rujukan kegawatdaruratan. Bidan dibolehkan dan diharuskan mengirim SMS terlebih dahulu ke fasilitas kesehatan di Puskemas atau rumah sakit untuk memastikan kesiapan fasilitas di dalam penanganan pasien rujukan. Sehingga tidak ada keterlambatan penanganan pasien," papar Djoko.
Kadinkes Jabar Alma Lucyati mengatakan sistem SMS gateway ini fokus di 5 kabupaten yakni Bandung, Cirebon, Karawang, Indramayu, Bogor. "Jadi saya bisa memantau secara langsung melalui SMS. Sistem ini diharapkan mencegah angka kematian ibu dan bayi," jelas Alma.
Para bidan yang sudah registrasi, kata dia, bisa mengirim SMS ke nomor 081223331267 guna mengabarkan pasien rujukan. "Kalau bidan bingung, SMS saja ke nomor itu kalau mau merujuk. Nanti ada respon dari dokter. Sistem ini memutus waktu dan geografis. Untuk memperkuat sistem rujukan maka perlu intervensi peningkatan pelayanan klinik, penggunaan teknologi informasi, serta penguatan tata kelola," tuturnya.
(bbn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini