Dalam aksinya mereka sempat melemparkan telur busuk ke tembok pengenal Gedung 'Kejaksaan Tinggi Jawa Barat'.
"Ini adalah reward dari kami untuk para jaksa busuk," ujar Korlap Aksi, Torkis Parlaungan Siregar disela-sela aksi melempar telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sidang ditunda-tunda terus. Tunda itu tunggu dana?," katanya dalam orasi yang di atas kap mobil.
Seperti diketahui sidang tuntutan korupsi dana bansos pertama kali dijadwalkan digelar pada 5 Oktober lalu. Namun sidang terus ditunda hingga 5 kali dan hari ini kembali dijadwalkan.
Selain itu, massa juga menyatakan keanehannya, di mana ketujuh terdakwa korupsi bansos begitu mudahnya dialihkan status tahanannya.
"Para tersangka bebas berkeliaran. Ini aneh bin ajaib. Bagaimana mungkin perampok uang negara sampai puluhan miliar bisa berkeliaran," tuturnya.
Sejumlah spanduk dan poster mereka bawa, diantaranya bertuliskan 'Rakyat Tuntut Vonis Hukuman Mati para Koruptor Bansos Gate', 'Tangkap Walikota Bandung Penanggungjawab Bansos Gate', 'Mafia Hukum Merajalela Di Kejaksaan / PN Tipikor dalam Bansos Gate', 'Rakyat Tetap Miskin Melarat Gara-gara Bansos Gate Rp 40 miliar di Rampok Bos Besar Bandung', 'Fulus Mengalir Deras TSK Koruptor Bebas Berkeliaran', 'Jaksa Tunda 5 Kali Persidangan. Tunda=Tunggu Dana, Tunda=Turun Dana', dan 'Rakyat Cium Bau Suap dalam Bansos Gate'
Para demonstran berdiri berjajar di sisi jalan dengan membentangkan spanduk dan poster yang dibawa ke arah jalan. Sementara orasi dilakukan di sisi seberang jalan di depan demostran sehingga aksi ini tidak mengakibatkan kemacetan. Arus lalu lintas terpantau lancar. Aksi ini juga dijaga oleh puluhan polisi.
(tya/ern)











































