Informasi dihimpun, kejadian itu pertama kali diketahui paman Rizky yakni Bekti Sunardi yang datang ke kamar indekos sekitar pukul 08.00 WIB. Pintu kamar Rizky dibongkar karena tidak memberi jawaban.
"Paman dan pembantu kos yaitu Marsini menemukan korban meninggal dunia dengan posisi melintang di tempat tidur. Kondisinya sudah berbau," ucap salah satu anggota polisi yang enggan disebut namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban diduga kuat sakit. Kami menemukan satu lembar surat keterangan dokter yang di dalam kos. Enggak ada tanda bekas kekerasan di tubuhnya. Juga tidak ada barang berharga miliknya yang hilang," ucapnya.
Jenazah Rizky hingga pukul 15.30 WIB, masih berada di kamar mayat RSHS Bandung. "Keluarganya sudah kami hubungi. Jenazah dilakukan visum," ucap sumber jajaran Polrestabes Bandung ini.
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Ari Adji, mengatakan kalau Rizky tercatat sebagai mahasiswa ITB semester tujuh yang mengambil program studi jurusan Teknik Perminyakan. Rizky beralamat di Taman Cimanggu, V-15/3 RT1 RW 12, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
"Saya tadi tahu jam 12 siang. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya. Tapi kata dokter RSHS tadi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Selama ini yang saya tahu, kondisinya sehat. Dia (Rizky) juga pintar, tapi memang pendiam," ucapnya saat ditemui di RSHS.
Jenazah Rizky, kata Ari, akan dibawa ke Bogor. Ia menyebutkan sekitar 100 teman almarhum, dan perwakilan ITB bakal ke Bogor. "Ada dua bus yang disiapkan ITB," jelas Ari.
Kapolsek Coblong Kompol Suhendratno saat dikonfirmasi wartawan tidak bereaksi. Telepon genggamnya aktif, tapi tidak merespons. Pesan singkat atau SMS yang dikirim wartawan pun tak kunjung dibalas.
(bbn/ern)