"Para Polsis di tiap sekolah akan menginformasikan segala bentuk permasalahan di lingkungan sekolahnya," jelas Wakpolrestabes Bandung AKBP Dadang Hertanto usai acara pengukuhan Polsis di lapangan upacara Mapolrestabes Bandung, Selasa (9/10/2012).
Selain itu, lanjut Dadang, Polsis bertugas juga mendeteksi dini ulah kenakalan pelajar yang berniat tawuran dan bertindak melanggar aturan hukum. Jadi Polsis fokus kepada persoalan konflik internal sekolah dan antarsekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menuturkan, pihak Polrestabes Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung akan rutin melakukan pertemuan guna membahas potensi-potensi kenakalan remaja dan gangguan kemanan ketertiban. "Tak hanya itu, Polsis yang mengetahui potensi kerawanan gangguan kemanan, bisa menghubungi atau berkoordinasi dengan para pembina yang berasal dari anggota Polri," ucap Dadang.
Menurut Dadang, program Polsis digulirkan Kapolda Jabar Irjen Pol Putut Eko Bayuseno. Di Bandung, Polsis berada di 275 sekolah tingkat SMA dan SMK. Tiap sekolah dikawal sekitar 10 hingga 15 personel Polsis.
"Seleksi Polsis dilakukan dengan bekerjasama dengan Asosiasi Kepala Sekolah kepada siswa berprestasi," kata Dadang.
Salah satu perwakilan pelajar yang menjadi Polsis, Mikail Ramadhan, menyambut positif program ini. Ia berharap menambah wawasan serta pengalaman terhadap diri pribadi.
"Saya siap mengajak teman-teman di sekolah untuk berbuat hal positif dan antitawuran," papar siswa SMAN 5 Bandung ini.
(bbn/ern)