Tangis langsung pecah begitu jasad Toni yang berada di dalam peti tiba di rumah duka, sekitar pukul 17.00 WIB, usai diautopsi di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Istri almarhum dan kedua anaknya tak mampu membendung air mata. Begitupun sejumlah kerabat almarhum.
Jenazah Toni diantar siswa-siswa Bandung Pilot Academy. Peti itu langsung dipeluk keluarga sembari terisak-isak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski baru tiga bulan tinggal di lingkungan sini, almarhum sudah akrab dengan tetangga-tetangga. Almarhum tuh warga yang taat. Beberapa hari sebelumnya, almarhum sempat berniat membereskan administrasi kependudukan yang sempat tertunda karena mempersiapkan acara Bandung Air Show," tutur Saleh.
Hal serupa dituturkan salah satu tetangga, Muhammad Yusuf (44). "Santunnya sama orang sini tuh patut diacungi jempol," tutur Yusuf.
Rini Anggandini (32), adik ipar Toni, mengaku jika ayah mertua dari almarhum sempat medapat suatu firasat. "Dua hari yang lalu bapak kedapatan mengeluarkan baju putih-putih milik almarhum, ternyata baju tersebut adalah baju yang digunakan oleh TNI AU untuk upacara kematian," tutur Rini.
Rini mengenal Toni sebagai pribadi yang sangat perhatian pada keluarga. "Anak sulung almarhum, Farid, terus-terusan menangisi kepergian almarhum, apalagi Farid sangat dekat dengan ayahnya," tambah Rini.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak. Rencananya jenazah Toni dimakamkan di Taman Pemakaman Sulaiman, Margahayu Bandung, Minggu (30/9/2012) besok, sambil menunggu kedatangan keluarga dari Yogyakarta.
(bbn/bbn)