Aksi itu dilatarbelakangi pemberitaan Metro TV yang menyatakan program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah merupakan sarana perekrutan teroris muda.
"Dari sana bisa ditarik kesimpulan jika Metro TV telah melakukan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap civitas rohis seluruh Indonesia," ujar koordinator aksi, Angga Kusnan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi pernyataan ekstrakurikuler di masjid jelas sangat merujuk pada kegiatan rohis," ucap Angga.
"Pemberitaan tentang rohis sangat tidak mendasar dan penuh pemutarbalikan fakta akan apa dan bagaimana rohis itu," jelasnya.
Dalam aksinya, massa membawa sejumlah poster. Beberapa di antaranya bertuliskan 'Kami Alumni Rohis, Bukan Anak Teroris', 'Save Rohis' dan Kami Bangga Menjadi Anak Rohis'. Selain itu, massa bergiliran orasi di atas mobil bak terbuka untuk menyuarakan aspirasinya.
(ors/ern)











































