"Sampah organik itu nantinya diolah menjadi gas metan. Gas metan inilah yang menjadi energi listrik. Fungsinya ke depan bisa menerangi bantaran Cikapundung. Selain itu, pengelolaan sampah ini bisa menghasilkan juga pupuk cair organik," jelas Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda.
Ayi mengungkapkannya saat ditemui wartawan usai meninjau kegiatan 1.500 mahasiswa baru Universitas Komputer (Unikom) Bandung bebersih Sungai Cikapundung, Minggu (16/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tahap awal dipasang di kawasan RW 15 Tamansari yang memang dilintasi aliran Sungai Cikapundung. Nanti di bantaran sungai terpasang lampu-lampu. Ini menjadi prototipe perkembangan penataan daerah aliran sungai (DAS) Cikapundung. Pada waktu mendatang bisa ke wilayah lainnya yang terlintasi Cikapundung," jelas Ayi.
Ia berharap pemasangan reaktor pengolah sampah organik menjadi energi listrik bisa terealisasi pada 2012 ini.
Sungai Cikapundung memiliki panjang 37,54 kilometer. Sekitar 15,5 kilometer melintasi Kota Bandung. Aliran air Cikapundung di Kota Bandung ini melewati 1.058 bangunan yang berdiri di pinggir sungai. Hingga kini, beberapa persen air Sungai Cikapundung dimanfaatkan serta diolah PDAM Kota Bandung guna keperluan air bersih bagi masyarakat.
(bbn/bbn)