Enam robot dari dua tim berbentuk seperti manusia beradu kemampuan di satu lapangan berukuran kecil. Mereka saling bersaing untuk memasukkan bola ke gawang.
Satu berperan sebagai penjaga gawang, sementara dua lagi bertugas menjebol gawang. Artinya untuk satu tim, hanya ada tiga robot yang bermain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir sama seperti pertandingan sepakbola, setiap ada gol, penonton pun bersorak. Apalagi ketika yang mencetak gol berasal dari tim yang didukungnya. Sebab para peserta juga membawa rekan-rekannya untuk menjadi bobotoh alias suporter.
Menurut ketua panitia kegiatan Kusprasapta Mutijarsa, lomba tersebut dinamakan KRCI RoboSoccer Humanoid League. Ada 17 tim yang bertarung dalam kategori tersebut.
Ia mengatakan, pemenang dalam lomba tersebut akan dikirim untuk mengikuti kontes serupa di tingkat internasional tahun depan.
"Pemenangnya akan dibiayai Dirjen Dikti untuk mengikuti lomba serupa di luar negeri," ujar Kusprasapta saat ditemui di lokasi.
Sementara selain sepakbola, ada juga lomba robot penari yang tergabung dalam kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Robot-robot itu menampilkan gerakan seperti layaknya penari.
Namun tentu saja, gerakan-gerakan mereka terlihat kaku. Robot-robot itu menari tari piring. "Kontes ini juga sebagai ajang untuk memajukan dan melestarikan budaya," tandasnya.
Kusprasapta menambahkan, kontes akan berlangsung hingga besok. Sementara pengumuman pemenang dari berbagai kategori lomba akan diumumkan besok.
(ors/tya)











































