Belum diketahui jelas kronologi peristiwa dialami satpam yang bekerja di salah satu perusahaan periklanan, Jalan Karawitan itu. Polisi hanya mendapat kabar kalau di depan Nav berlangsung keributan.
"Kabarnya ada orang dipukuli. Tapi setelah kami cek, ternyata di lokasi kejadian sudah sepi," jelas Kanitreskrim Polsek Lengkong AKP Widiyanto saat ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu luka sobek di kepala korban diduga akibat benda tumpul," ucapnya.
Lucky yang tak berdaya, memilih kembali ke tempat kerjanya usai menjadi korban penganiayaan. Namun, pada pagi tadi, rekan kerjanya menghubungi ayah Lucky agar menjemput. "Tadi dibawa ke Kosambi. Kondisinya sudah enggak sadar," jelas istri korban yakni Nia (27) di tempat sama.
Melihat mantan satpam di IGD RSHS itu sekarat, keluarga membawa ke RS Muhammadiyah. Nyawa Lucky tak tertolong. Guna kepentingan penyelidikan dan memastikan penyebab pasti kematian, jasad Lucky diautopsi di RSHS.
"Lucky enggak punya masalah selama ini. Dia itu pendiam dan jarang ngobrol. Semalam suami saya itu kerja jam sebelas, tapi sudah berangkat dari rumah jam delapan," ucap Nia.
Menurut Nia, tadi ada seorang wanita tak dikenal yang mengaku melihat sejumlah pria memukuli suaminya. Tapi kebenarannya, kata Nia, belum bisa dipastikan. Termasuk apakah Lucky sempat berkaraoke ria di Nav. "Cewek itu masih diperiksa di Polsek Lengkong. Dia hanya bilang, Lucky saat lewat di depan Nav malah dipukuli," paparnya.
Apakah masalahnya gara-gara Lucky bareng dengan wanita itu, Nia menduga begitu. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada polisi mengusut tuntas kematian Lucky.
(tya/ern)