Dengan penguasaan teknologi, Siemnes memegang 60 persen saham, sedangkan NTP 40 persen. Total nilai investasi gabungan kedua perusahaan tersebut berkisar 10 juta Euro. Rencananya, produksi turbin uap SST-140 itu memiliki kapasitas output hingga 20 megawatt.
SST-140 yang diproduksi adalah tipe Condensing dan tipe Back Pressure Controlled-Extraction, baik untuk penggerak generator atau penggerak mekanik. Perusahaan patungan ini akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 200 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, perusahaan Siemens sudah cukup lama beroperasi di Indonesia. Menurut Markus, Indonesia punya potensi besar di pasar turbin uap untuk konsumsi domestik. Hal itu demi mendukung program percepatan pengadaan listrik, serta mendorong perkembangan sektor industri lain.
"Bersama NTP, kami membangun fasilitas produksi mutakhir untuk turbin uap industri. Dengan menggabungkan pengalaman di sektor energi, kami menawarkan turbin uap industri dengan keandalan dan efisiensi tertinggi untuk mendukung proses pabrikasi para pelanggan kami," terang Markus.
Presiden Direktur PT Siemens Industrial Power, Dierk Unterspann mengatakan, pembangunan pabrik turbin uap di Indonesia adalah sebuah langkah besar bagi perusahaan tersebut.
"Tidak hanya sebagai penunjang energi kelistrikan, tetapi juga penunjang berbagai industri lain seperti batubara, biomas, kelapa sawit, gula, tekstil, pertambangan, dan pengolahan limbah sampah," kata Unterspann.
(tya/tya)