Untuk menyuarakan aspirasinya, sekitar 50 orang yang teergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indramayu dan masyarakat yang jadi korban pelebaran jalan, menggelar aksi di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (14/5/2012).
"Selesaikan dulu masalah ini sebelum Yance maju pada pilgub," tegas Dedi Wahyudi, perwakilan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima desa yang terkena penggusuran ini adalah Jumbleng, Langut, Lanjan, Kiajaran Kulon dan Kiajaran Wetan. Banyak yang belum dibayar," jelas Dedi.
Sementara berdasarkan perhitungan, harusnya masyarakat sekitar total menerima ganti rugi hingga Rp 8,4 miliar. Harga tanah di sana berkisar Rp 275-300 ribu per meter persegi.
"Kita sudah berkali-kali aksi di Indramayu dan tidak ada hasilnya. Hari ini kami aksi ke sini, mudah-mudahan ada hasilnya," harap Dedi.
Dalam aksinya, mahasiswa dan warga bersatu menyuarakan aspirasinya. Bahkan, banyak ibu-ibu yang ikut dalam aksi tersebut.
(ors/ern)