"Kedatangan kami ini untuk klarifikasi. Ternyata dia (Babah) bukan anggota Brigez. Namanya tidak terdaftar," jelas Ketua DPW Brigez Kota Bandung Aldrey M Noviandri didampingi empat orang pengurus Brigez saat ditemui di Mapolsek Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Selasa (8/5/2012).
Sebelumnya Babah mengaku koordinator Brigez di Subang. Setelah dicek pengurus, tidak ada anggotan bernama Babah. Begitupun saat mengecek keanggotan Brigez di Kota Bandung. "Kami tidak kenal dia (Babah). Sekali lagi, dia bukan anggota Brigez," jelas Aldrey.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tegaskan juga kepada masyarakat kalau Brigez itu bukan geng motor. Saat ini Brigez menjadi organisasi kepemudaan," terang Aldrey.
Pihak Brigez, sambung dia, menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisia jika terbukti ada oknum anggotanya yang melakukan tindak kriminal atau melanggar hukum. Selain itu, tindakan tegas secara organisasi pun diberlakukan.
"Kami juga siapkan sanksi sesuai kesalahan anggota. Pastinya diawali teguran, hingga pemecatan dari anggota Brigez," ucapnya.
Disinggung kalau ada mengaku simpatisan Brigez tapi belum terdaftar sebagai anggota terlibat kejahatan, Andrey secara tegas tidak bertanggung jawab.
Kapolsek Astanaanyar AKP Irfan Nugraha menyambut positif kedatangan pengurus OKP Brigez Indonesia untuk mengklarifikasi. "Tersangka mengaku Brigez. Tapi setelah pengurus mengecek tadi, ternyata tersangka (Babah) bukan sebagai anggota resmi Brigez," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, Unitreskrim Polsek Astanaanyar menembak dua pemuda, Babah (20) dan Asep (20), yang sudah 14 kali melakukan penjambretan di wilayah Kota Bandung. Salah satu pelaku, Babah, saat ditanya wartawan mengaku-ngaku anggota Brigez.
(bbn/ern)