Itu dilakukan dalam aksi yang digelar di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (9/3/2012). Aksi tersebut diikuti belasan mahasiswa yang tergabung dalam BEM IT Telkom.
Dalam aksinya, perwakilan mahasiswa menghampiri salah seorang polisi yang menjagga aksi mereka. Beberapa bungkus suplemen penambah tenaga diberikan pada sang polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memberi suplemen pada polisi, mereka juga memberikan selebaran dukungan pada para pengendara yang melintas di lokasi. Isi selebaran itu berisi ajakan agar masyarakat ikut mendukung penuntasan kasus pencurian pulsa.
Mereka juga mendirikan posko pengaduan pencurian pulsa di lokasi. Posko berupa satu unit mobil yang dipasangi spanduk bertuliskan 'Posko Dukungan Penuntasan Pencurian Pulsa'. Sesekali, perwakilan dari mereka juga berorasi secara bergiliran agar para pengendara ikut mendukung aksi yang mereka lakukan.
"Posko ini tidak hanya ada di sini, tapi ada juga di depan Mabes Polri," ungkapnya.
Achyar mengatakan, polisi perlu menindak tegas pelaku pencurian pulsa. Sebab pencurian pulsa jelas merugikan konsumen. Apalagi para pengguna handpone di Indonesia saat ini jumlahnya sangat banya, mulai dari kalangan bawah hingga atas.
"Kami berharap kepada semua pihak mendorong pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus pencurian pulsa tersebut," imbaunya.
Sementara dalam aksinya, mereka juga mengajak seluruh stakeholder, para korban pencurian pulsa dan seluruh elemen masyarakat untuk menuntut penuntasan kasus pencurian pulsa.
Mereka juga mengajak semua pihak untuk mendukung polisi segera menangkap semua pelaku pencurian pulsa yang dilakukan operator dan content provider nakal.
Aksi sendiri berlangsung tanpa pengawalan ketat berlebihan dari polisi karena jumlah massa tidak terlalu banyak. Aksi juga tidak membuat arus lalu lintas terganggu.
(ors/tya)