Hal itu terjadi saat massa Aliansi BEM Jabar yang sebelumnya melakukan aksi di halaman Gedung Sate membubarkan diri. Di perempatan Jalan Surapati dan Jalan Sentot Alibasyah, sebuah truk tangki Pertamina berplat nomor D9183AD melintas dan spontan mahasiswa pun menjegal dan menaiki truk tersebut. Arus lalu lintas pun tersendat akibat aksi tersebut.
Sambil menyanyikan halo-halo Bandung mereka menguasai trus tersebut. Sementara itu sejumlah polisi meminta puluhan mahasiswa yang naik ke atas tangki untuk turun dari truk. Di atas tangki mereka pun membentangkan spanduk bertuliskan 'Aliansi BEM Jabar Tolak Kenaikan BBM. BBM Nain SBY Turun'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat terjadi aksi saling tarik menarik hingga adanya aksi pemukulan antara mahasiswa dan polisi. Suasana pun memanas karena antara polisi dan mahasiswa terus beradu argumentasi.
"Maunya apa ini," kata polisi. "Kami hanya mau sampaikan aspirasi," jawab mahasiswa.
Sekitar 10 menit suasana memanas hingga kahirnya massa dapat ditenangkan. Sementara itu truk pun melaju setelah jalan kembali terbuka karena masa digiring ke Jalan Japati.
Dituturkan Kabid Propam Kabag Ops Polrestabes Bandung AKP Dani Kustoni tidak ada kekerasan yang dilakukan polisi. Ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan polisi adalah bentuk tindak tegas untuk keamanan.
"Kita kan dari siang mengawal pengunjuk rasa di Gedung Sate. Begitu mereka pulang di tengah jalan mereka melakukan penyanderaan tangki. Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti terbakar atau suplai BBM tersendat makanya kita tindak tegas. Sifatnya hanya membubarkan," tuturnya.
Sementara itu, Januardi mahasiswa Unpas menyebut bahwa aksi menaiki truk Pertamina merupakan spontan. "Ini adalah dampak kesewenang-wenangan pemerintah meblokade aksi penolakan kenaikan BBM. Itu spontan saja. Karena Pertamina tidak bisa berdaulat kelola sumber daya alam, khususnya minyak," katanya.
Ia pun menyebut, sedikitnya ada 3 mahasiswa yang terluka akibat kerusuhan tadi. Mereka yaitu Ade, Mufti dan Mail yang mengalami memar. Bahkan Mail giginya copot dan berdarah
(tya/ern)