Kepala Sekolah SMKN 8 Bandung Dedi Indrayana mengatakan Buggy Car ini sudah didesain sejak 2009. Hingga 2012 ini sudah empat unit Buggy Car dilempar ke pasaran.
"Ada empat unit sudah terjual. Pemesannya dari Jambi dan Medan," ungkap Dedi usai menerima kunjungan Walikota Bandung Dada Rosada di SMKN 8 Bandung, Jalan Kliningan, Selasa (17/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya, Buggy Car ini melanggar pakem. Kalau mobil biasa mesinnya di depan, Buggy Car mesinnya dibelakang," ucap Dedi.
Empat ban jenis radial offroad terpasang garang. Rangka pipa medium bertengger kokoh. Dedi menjelaskan, Buggy Car merupakan kendaraan yang didesain bukan untuk di jalan raya. "Mobil ini sangat cocok untuk di daerah berlumpur, hutan, padang pasir. Pantas juga dikendarai di daerah bencana," tuturnya.
Kecepatan mobil berkapasitas dua penumpang ini bisa dipacu hingga 120 km/jam. Tangki bahan bakar minyak (BBM) mampu menampung hingga 40 liter. Bisa memakai premium atau pertamax. "Buggy Car dijual mulai 50 juta rupiah hingga 75 juta rupiah," kata Dedi.
Lebih lanjut ia menuturkan, pihak SMKN 8 Bandung memproduksi Buggy Car jika ada pesanan. Selain itu, Dedi menambahkan, saat ini pihaknya memproduksi Buggy Car dengan balutan mesin Esemka, tapi tidak untuk dijual karena mesin Esemka itu sumbangan pemerintah.
Dalam kesempatan itu Walikota Bandung Dada Rosada ikut merasakan menumpangi Buggy Car. Ia mengacungkan jempol saat mobil melaju dikendarai seorang pegawai negeri sipil (PNS).
(bbn/ors)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini