Di Indonesia, hanya ada 2 sekolah yang mendapatkan lisensi untuk merakit pesawat Jabiru asal Australia ini, yaitu SMKN 12 Bandung dan SMKN 29 Jakarta. Namun dalam prosesnya, saat ini SMKN 12 Bandung telah lebih dulu menyelesaikan pesawat ini.
"Jenis pesawat yang kita rakit disini yaitu yang berkapasitas 4 orang. Ini adalah pesawat non komersil yang dirakit dari awal samai jadi dan siap terbang," ujar Edi dalam penjelasannya saat menerima kunjungan dari Walikota Bandung Dada Rosada di Aula SMKN 12 Bandung, Jalan Pajajaran, Senin (16/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin menunjukkan bahwa dalam proses perakitan pesawat, siswa kita mampu. Dengan ini diharapkan akan tumbuh tenaga muda di dunia kedirgantaraan. Apalagi dalam 5-10 tahun kebutuhan tenaga untuk pengoperasian pesawat itu sangat banyak," tuturnya.
Edy mengatakan, moda transportasi yang akan berkembang di masa datang adalah pesawat terbang. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau yang bisa dijangkau dengan pesawat terbang. Selain itu, pesawat terbang juga sering digunakan untuk transportasi di perkebunan.
"Pesawat kecil seperti ini biasa digunakan untuk perkebunan. Pesawat ini tidak memerlukan landasan yang panjang untuk bisa terbang dan landing. Di rumput juga bisa," kata Edi.
Dalam pengerjaannya, Edi menyebut tidak menemukan kendala berarti. Secara teknis, pesawat yang dirakit oleh siswa kelas 2 dan 3 itu siap untuk diterbangkan.
(tya/tya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini