Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan mengatakan, pergelaran ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban setelah angklung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO tahun 2010 lalu.
"Angklung merupakan identitas budaya masyarakat Jawa Barat. Kita sepatutnya berbangga hati kalau Angklung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Karena itu, kita gelar acara ini kita perlihatkan kepada dunia bahwa Jawa Barat menampilkan angklung dengan melibatkan masyarakat banyak," ujar Herdiwan dalam rilis yang diterima detikbandung, Sabtu (17/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita terpaksa menutup karena memang kapasitas tempat duduk yang ada di SICC hanya 10.000 tempat duduk. Akhirnya kami terpaksa mencoret ratusan peserta dan diputuskanlah yang akan ikut mencapai 10.500 peserta itu termasuk tamu undangan," jelasnya.
Peserta yang akan memainkan Angklung ini, terdiri dari perwakilan duta besar, kementrian, siswa SD, SMP, SMA, OPD-OPD se-Jabar, mahasiswa, artis, seniman, budayawan termasuk komunitas angklung seperti Kabumi (UPI) dll. Peserta terbanyak dari Kota dan Kabupaten Bogor, yang mencapai 7300 peserta.
"Tadinya, peserta dari Bogor kita sediakan 6.000. Akan tetapi karena banyak yang berminat, sehingga kita tambah lagi," paparnya.
(tya/tya)