Menurut Netty, buku tersebut merupakan suatu benda yang bisa mewarisi seni tari Sunda bagi generasi muda.
"Menulis adalah salah satu cara untuk menorehkan ide dan gagasan, sehingga bisa diwariskan. Mudah-mudahan dengan dibuatnya buku seperti ini, berbagai macam seni budaya pendahulu kita bisa dilanjutkan," ujar Netty usai peluncuran dan bedah buku '5 Dasa Warda Irawati Menari' di Grand Royal Panghegar Hotel, Jalan Merdeka No 2 Bandung, Minggu (4/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya buku ini, ada ketersinambungan, karena jangan sampai informasi tentang tari Sunda itu putus begitu saja," kata Netty.
Netty pun mengaku setuju jika tokoh-tokoh seni di Jabar diceritakan dalam bentuk film dokumenter. "Saya setuju kalau dibuat film dokumenter. Ketika tulisan tidak semua orang bisa menggambarkan seperti apa rekam jejak para seniman, mungkin dengan adanya visualisasi melalui film dokumenter orang-orang jadi lebih mengerti," terang Netty.
Netty berjanji bakal menyampaikan ide membuat film dokumenter ini kepada lini sektor yakni Disparbud Jabar. "Nanti kita sampaikan kepada lini sektor. Semuanya harus bisa dikolaborasikan dengan pelaku dan pelengkapnya," pungkas Netty.
(avi/bbn)