"Di Jabar terjadi lonjakan yang cukup tinggi untuk penularan di kalangan perempuan. Pada tahun 2008 angka penularan pada perempuan oleh pasangannya sekitar 26 persen, naik pada 2009 menjadi 27 persen, naik lagi jadi 31 persen pada 2010 dan pada 2011 ini menjadi 39 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati dalam acara Perluasan Dukungan Bagi Anak Terinfeksi dan Terdampak HIV Aids di Hotel Hyatt, Jalan Sumatra, Rabu (30/11/2011).
Hal itu memprihatinkan karena perempuan yang merupakan calon ibu itu memungkinkan untuk menularkan penyakitnya itu pada anak. Alma menyebut ada sekitar 5 persen anak yang terkena HIV/AIDS di Jabar saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya tidak boleh lagi ada kasus baru, termasuk penularan dari ibu pada anaknya," katanya.
Dalam acara yang sama, Bagus Rahman Prabowo WHO Jabar yang juga Konsultan Ahli Program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak (Prevention Mother to Child Transmission-PMTCT) menyebutkan bahwa berdasarkan data World Health Organization, ada sekitar 88 ribu perempuan usia 15 tahun ke atas yang terinfeksi dan terdampak HIV/AIDS.
"Perluasan program edukasi dan penanggulangan infeksi HIV/AIDS dari ibu ke anak secara berkesinambungan sangat dibutuhkan melihat besarnya angka ini," tutur Bagus.
Ia mengatakan, kelompok yang beresiko seperti PSK, waria dan lelaki hidung belang paling berpeluang besar menularkan penyakit sekusual pada ibu rumah tangga yang tidak tahu menahu.
"Masalahnya, lelaki yang hobi jajan seks kan tidak mungkin bilang. Padahal mereka itulah yang berpeluang menularkan pada istrinya. Yang kemudian melahirkan anak yang juga berpotensi terkena," katanya.
(tya/ern)