Hal itu diungkapkan Zakaria secara langsung pada Martin Ismail (27) ayah bayi Nisza yang meninggal dunia pada Sabtu (22/10/2011) di RS MAL.
"Tidak ada niat sedikit pun untuk bersikap buruk. Kami berupaya memberikan pelayanan yang baik," ujar Zakaria dalam pertemuan yang dimediasi oleh Komisi IV DPRD Kota Cimahi bersama keluarga Martin, Dinkes Kota Cimahi dan HLKI di di ruang rapat Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Jalan , Kamis (10/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap Martin berkomentar, Zakaria pun menjawab bahwa itu adalah persepsi yang berbeda saja. "Itu kan persepsi bapak (Martin-red). Tapi kami punya bukti dan catatannya. Terserah persepsi pasien," katanya. Beberapa hal yang berbeda dari kedua belah pihak misalnya bperbedaan jam dan penanganan. Namun saat Zakaria menyebut memiliki catatan bahkan rekaman CCTV, Martin pun menerimanya.
Setelah mendengarkan penjelasan lengkap dari Zakaria, Martin pun terlihat mengerti dan tak lagi berkomentar.
Zakaria mengakui pada saat dokter spesialis anak memeriksa bayi Nisza, ia tidak mengatakannya pada Martin. "Ya mungkin kami salah, tidak memperkenalkan dokter spesialis pada bapak. Dan juga pada saat kami telah memberi obat dalam resep yang tidak bisa ditebus," katanya.
Ia mengatakan, prosedur ada uang ada obat yang diterapkan oleh RS telah sesuai dengan SOP. Apalagi sata masuk Martin mengaku bukanlah peserta Jamkesmas atau Gakinda sehingga RS memperlakukannya sebagai pasien umum.
"Kami ini rumah sakit swasta murni. Jadi kami punya SOP untuk pasien umum. Kami menerima pasien Jamkesmas. Kalau dari awal dia bilang jamkesmas atau gakinda pasti kita bantu, karena kami juga kerjasama dengan Dinas Kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, RS MAL selama ini telah banyak melayani pasien miskin dan tak mampu. "Sudah hampir ratusan juta yang tidak tertagih dari pasien tapi kami tetap melakukan perawatan dengan baik," tutur Zakaria.
(tya/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini