Salman Tanggung Biaya Pendidikan Anak Sopir Angkot yang Tewas

Salman Tanggung Biaya Pendidikan Anak Sopir Angkot yang Tewas

- detikNews
Rabu, 09 Nov 2011 16:13 WIB
Bandung - Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan asuransi pendidikan kepada Muhammad Syaiful Imam yang pada 14 Nopember 2011 ini berusia 5 tahun. Epul, biasa bocah itu disapa, merupakan anak kandung Ahmad Diningrat (30), sopir angkot Abdul Muis-Elang yang tewas ditusuk penjahat.

Warga menyanjung Ahmad sebagai pahlawan lantaran beraksi heroik saat berusaha menolong seorang penumpang wanita yang menjadi korban penjambretan di dalam angkot. Piagam Asuransi Pendidikan tersebut diserahkan lima perwakilan YPM Salman ITB antara lain Ketua Syarif Hidayat, Manajer Pemberdayaan Masyarakat Riki Cahya kepada keluarga Ahmad.

Penyerahan dilakukan di rumah kontrakan keluarga Ahmad di Jalan Holis (Cibuntu Tengah), RT 2 RW 10, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Rabu (9/11/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asuransi Pendidikan diberikan kepada Epul ini berlaku buat nanti SD hingga kuliah. Termasuk nanti bantuan buku dan alat sekolah," kata Riki saat dihubungi wartawan.

Riki menjelaskan pemberian penghargaan itu sebagai bentuk kehormatan kepada almarhum Ahmad Diningrat yang berani membela orang lain dari cengkraman pelaku kriminal jalanan. Meski nyawa melayang, sosok pria tersebut patut menyemat pahlawan.

Ahmad yang memiliki seorang anak pria dari hasil penikahan dengan Neni Sumiati (22), tentu saja jadi perhatian semua pihak yang simpatik. Sejumlah dermawan tergugah untuk mengusung rasa peduli soal nasib anak dan istri Ahmad.

"Tingkat kepahlawan di Indonesia sudah menurun. Kami merasa hal seperti ini perlu diangkat. Sebagai bentuk penghargaan kepada Ahmad Diningrat, kami memberikan sesuatu bemanfaat jangka panjang berupa asuransi pendidikan bagi anaknya," papar Riki

Istri Ahmad yakni Neni Sumiati menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang sudah banyak menyampaikan bantuan dan spirit hidup.

"Kalau tadi Epul bilang, cita-citanya mau menjadi polisi," ujar wanita berkurudung itu sambil menatap anaknya yang berada di pangkuan.

Epul tampak merenung saat wartawan menyambangi rumah kontrakan sederhana berukuran 5x5 meter. Sesekali ia memeluk Neni. "Dia ingat terus bapaknya," tutup Neni.


(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads