Surili merupakan hewan langka yang hampir punah dan dilindungi. Bayi surili waktu kecil berwarna putih, sementara pada saat dewasa berwarna abu-abu.
Induk Linop yaitu Warsih dan Karim yang merupakan dua dari tiga koleksi Surili di Kebun Binatang Bandung. Seekor Surili betina lainnya, Piyik, saat ini juga tengah hamil. Saat ini berarti Kebun Binatang Bandung memiliki 4 Surili, 2 jantan, 2 betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Linop pun saat ini dirawat di ruang inkubator dengan perawatan petugas yang memberi bantuan makanan berupa susu formula.
"Kita sih inginnya induknya yang merawat, tapi sepertinya induknya belum ada jiwa keibuannya, makanya kita yang rawat," katanya.
Di ruang inkubator, Linop diterangi dengan lampu agar tubuhnya tetap hangat. "Umurnya baru 3 hari, Linop sudah bisa jalan walaupun masih merangkak," tutur Efi.
Kelahiran Surili ini di Kebun Binatang Bandung ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, pernah ada kelahiran Surili namun mati. Kini Kebun Binatang Bandung juga tengah menunggu kelahiran Surili dari induk betina lainnya, yaitu Piyik yang tengah hamil 4 bulan.
"Kondisinya bagus," katanya.
Selain kelahiran Surili, Kebun Binatang Bandung juga mendapatkan tambahan koleksi Siamang yang lahir pada 24 Oktober 2011 lalu. Namun Siamang jantan ini hasil perkawinan Dikdik dan Susi ini belum diberi nama.
"Sekarang Siamang di Kebun Binatang Bandung total ada 7 ekor, 6 jalu (jantan-red)," katanya. Selain itu Kebun Binatang Bandung juga sedang menunggu kelahiran Tapir dan Zebra.
(tya/ern)