"Kapal harus di tengah laut. Jangan mengarah ke daratan. Kalau ada tsunami, kapal di tengah laut lebih aman. Karena gelombang tak memidahkan materi, jadi kalau benda terapung akan terbawa saja," kata ahli geologi, Awang Harun Satyana, kepada wartawan di Toko You, Jalan Hasanudin, Kota Bandung, Rabu (26/10/2011).
Dia menambahkan, tsunami bakal terjadi bila ada patahan di dasar laut dan setelah itu air laut bagian atas tergoncang. Kemudian ciri-cirinya air menjadi surut dan ikan bergelempangan. Setelah itu air laut berwujud gelombang besar mengarah ke daratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, masyarakat sekitar pesisir laut segera menjauh bila mengetahui tanda-tanda tersebut. Tempat yang paling aman yakni menuju ke lokasi dataran tinggi.
Awang menjelaskan di wilayah Jawa Barat lokasi rawan tsunami daerah selatan jawa dan selatan di pegunungan. Contohnya, kata dia, kawasan Pangandaran.
Lebih lanjut Awang mengatakan, syarat gempa yang menyebabkan tsunami yakni pusat gempa berada di bawah laut, kekuatan gempa diatas 6,5 SR, patahan batuan bergeser vertikal, dan kedalaman pusat gempa dangkal sekitar 30 kilometer.
(bbn/ern)