Kabar kematian bayi kembar siam ini awalnya diketahyi dari Humas RSHS. Namun pihak rumah sakit terkesan menutupi informasi seputar penyebab kematiannya. Awalnya wartawan dijanjikan bila Dirut RSHS akan memberikan keterangan resmi sehinggga wartawan menunggu. Tapi kemudian dengan alasan Dirut tengah rapat dengan kementrian kesehatan, preskon dibatalkan.
Menurut Kepala Humas RSHS Tengku Djumalasari, dokter yang menangani bayi kembar ini pun tak berada di tempat. "Saya sih sudah mendapatkan ada laporan medisnya, tapi tidak berwenang memberikannya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu menurut Ayi Sulaeman, ayah bayi kembar siam, mengaku menerima laporan kematian anak keduanya itu melalui telepon dari seorang dokter. "Saya dtelepon pukul 2 siang kurang, katanya anak saya kritis. Baru saja siap-siap mau ke rumah sakit, ditelepon lagi mengatakan anak saya sudah meninggal," katanya.
Ayi mengaku tidak mengetahui mana anaknya yang pertama meninggal. Anak kembarnya itu telah diberi nama Khaila dan Khairin.
Dari keterangan awal pihak rumah sakit, menurut Ayi, anaknya meninggal karena jantungnya lemah. "Kalau keterangan resminya belum dapat," katanya.
Lebih lanjut Ayi mengatakan jika anak kembarnya itu memiliki dua kepala, dua jantung, dan dua paru-paru. Namun badannya hanya satu. Jenazah langsung dibawa ke Ibun Majalaya untuk dimakamkan.
(tya/ern)








































.webp)













 
  
  
  
  
  
  
 