Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung John Siregar menyebut tingginya angka kebakaran di Bandung selama bulan puasa ini salah satunya disebabkan oleh faktor musim kemarau dan cuaca.
"Selama bulan Agustus atau bulan puasa kemarin, ada 26 kebakaran di Bandung namun tidak ada korban. Dibandingkan bulan sebelumnya dan juga dibandingkan bulan puasa tahun lalu memang terjadi peningkatan," ujar John saat dihubungi detikbandung via telepon selulernya, Kamis (1/9/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kejadiannya 26 kebakaran, tapi tahun lalu itu meskipun 15 tapi kebakarannya kecil-kecil. Kalau ini kebakarannya masih terbilang kecil, bahkan diantara 26 kejadian itu 2 diantaranya kebakaran alang-alang," tuturnya.
Penyebab kebakaran dikatakan John didominasi akibat konsleting listrik. Namun ada juga kebakaran akibat kebocoran gas, kompor dan api terbuka seperti lilin atau obat nyamuk.
"Ditambah lagi, kondisinya bulan puasa ini ada di musim kemarau dan angin besar," katanya.
Kejadian kebakaran yang terakhir, terjadi pada Kamis (1/9/2011) dini hari. Sekitar pukul 00.25 WIB, di Jalan Terusan Kiaracondong api melalap 1 rumah dan 12 kamar kos-kosan berukuran 2 meter kali 3 meter.
Api disduga berasal dari salah konsleting listrik di salah satu kamar. "Diantara 12 kamar itu ada 2 kamar yang dijadikan warnet. Kemungkinan karena lupa cabut kontak listrik sehingga panas dan konslet. Semua ludes. Untung tak ada orang satupun di lokasi karena sedang pada mudik," katanya.
Hanya satu jam petugas Damkar sudah berhasil memadamkan api. Saat memadamkan api, tak ada keramaian warga ataupun wartawan seperti halnya kebakaran pada umumnya.
"Karena waktunya tengah malam dan sedang pada mudik juga warga sekitar. Jadi kita leluasa memadamkan. Petugas masih siaga meski masyarakat tengah asyik menikmati Lebaran," tutupnya.
(tya/avi)