Disinggung Status Tanah, Maranatha Masih Ogah Komentar

Disinggung Status Tanah, Maranatha Masih Ogah Komentar

- detikNews
Jumat, 22 Jul 2011 11:27 WIB
Bandung - Universitas Maranatha masih ogah berkomentar soal status tanah yang ada di lingkungan kampus. Padahal coretan yang dilakukan massa tidak dikenal kemarin di sekitar Gedung Serba Guna, berbau sengketa tanah.

"Kita belum bisa komentar soal itu (sengketa tanah - red). Itu baru dugaan, tapi sampai sekarang kita masih komunikasi di lingkungan internal," ujar Kepala Humas Universitas Maranatha Yunus Alan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/7/2011).

Dalam waktu dekat, sambung Yunus, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak eksternal, salah satunya dengan warga sekitar. Hal itu untuk mengetahui apakah benar ada sengketa tanah atau tidak. "Yang ada di lapangan dugaannya memang tentang (sengketa) tanah. Tapi kita belum tahu. Itu bukan ranah saya untuk bicara," tutur Yunus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diakuinya, mungkin pihaknya kurang terbuka dalam menyikapi masalah yang terjadi sehingga terjadi insiden seperti kemarin. "Mungkin Maranatha belum terbuka, dari warga juga mungkin ada yang belum jelas. Makanya kita akan komunikasi lagi," tandas Yunus.

Kemarin, pukul 12.00 WIB, lima belasan orang yang mengenakan sorban dan kopiah mendatangi kampus. Pihak keamanan tak menduga mereka akan berbuat vandalisme, sehingga dibiarkan masuk. Padahal setibanya di Gedung Serbaguna yang berada di tengah kampus, massa langsung mengeluarkan piloks dan mencorat coret dinding, kaca,pintu serta lantai. Inti tulisannya, minta tanah warga dikembalikan.

Massa juga meninggalkan tulisan di pintu gerbang yang bertuliskan FPI. Meski begitu, pihak kampus belum berani menyimpulkan pelaku pencoretan adalah dari FPI.

(ors/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads