"Kita belum bisa komentar soal itu (sengketa tanah - red). Itu baru dugaan, tapi sampai sekarang kita masih komunikasi di lingkungan internal," ujar Kepala Humas Universitas Maranatha Yunus Alan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/7/2011).
Dalam waktu dekat, sambung Yunus, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak eksternal, salah satunya dengan warga sekitar. Hal itu untuk mengetahui apakah benar ada sengketa tanah atau tidak. "Yang ada di lapangan dugaannya memang tentang (sengketa) tanah. Tapi kita belum tahu. Itu bukan ranah saya untuk bicara," tutur Yunus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin, pukul 12.00 WIB, lima belasan orang yang mengenakan sorban dan kopiah mendatangi kampus. Pihak keamanan tak menduga mereka akan berbuat vandalisme, sehingga dibiarkan masuk. Padahal setibanya di Gedung Serbaguna yang berada di tengah kampus, massa langsung mengeluarkan piloks dan mencorat coret dinding, kaca,pintu serta lantai. Inti tulisannya, minta tanah warga dikembalikan.
Massa juga meninggalkan tulisan di pintu gerbang yang bertuliskan FPI. Meski begitu, pihak kampus belum berani menyimpulkan pelaku pencoretan adalah dari FPI.
(ors/ern)











































