Salah satu yang menarik perhatian pengunjung yakni Tumbak Pakungwati dan Pedang Suduk. Ujung tumbak runcing bisa dipakai menyimpan pedang yang tajam.
Saat disimpan, pedang seolah terlihat melayang. Hal itu ditambah pedang yang ada di ujung tumbak bisa bergerak jika tertiup angin. Namun, pedang itu tetap berada di atas tumbak, alias tidak terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muchlis, kedua pusaka berumur di atas 650 tahun itu punya energi khusus. Sehingga, pedang tetap bisa ada di atas tumbak.
"Dua-duanya punya energi yang berkumpul di satu tutuk yaitu di ujung tumbak yang menyangga pedang," jelasnya.
Untuk menyimpan pedang di atas tumbak, tidak sembarang orang bisa melakukannya. Sebab, dibutuhkan latihan khusus agar pedang bisa tetap seimbang ketika disimpan di atas tumbak.
"Kalau tangan bergetar sedikit saja waktu memasangnya, pasti jatuh," ungkap Muchlas.
Konon, sambung Muchlas, panglima yang membawa tombak dan pedang itu saat berperang, tidak akan terlihat musuh. "Pusaka ini punya pamor kedigdayaan. Kalau musuh banyak tidak bisa lihat yang pegang pusaka," terangnya.
(ors/ern)