Penuhi Kebutuhan SDM, Kuota Mahasiswa Pariwisata Ditambah

Bandung - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik optimis industri pariwisata di Indonesia akan terus maju. Kebutuhan tenaga ahli di bidang pariwisata pun semakin meningkat. Kuota mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata dan Akademi Pariwisata akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang pariwisata.

Hal itu disampaikan Jero Wacik saat ditemui dalam acara Wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung di Hotel Grand Royal Panghegar, Sabtu (18/6/2011).

"Sekolah Pariwisata yang Negeri saat ini kan ada empat. Dua STP dan dua akademi, itu akan dibesarkan. Karena lahannya masih luas. Sehingga daya tampungnya semakin besar karena tempatnya besar," ujar Jero.

Proses pembangunan 4 STP tersebut disebut Jero sudah berjalan. Ia mencontohkan, jumlah lulusan di STP Bandung yang sebelumnya hanya 300 orang per tahun, kini sudah meningkat menjadi 500 orang.

"Sekarang sudah bisa 500 lulusan, biasanya hanya 300 lulusan setiap wisuda. Ini sudah membaik," katanya.

Ia mengatakan, kebutuhan SDM profesional di bidang pariwisata saat ini masih kurang. Apalagi ia optimis industri pariwisata di Indonesia semakin meningkat.

"Kebutuhan tenaga di bidang pariwisata saat ini dalam posisi over demand. Saya yakin, lulusan yang diwisuda hari ini tidak sampai 4 bulan sudah habis terserap," tutur Jero.

Hotel, restoran, tempat wisata usaha jasa lainnya disebut Jero akan terus tumbuh. Ia mencontohkan, Trans Studio Bandung yang baru saja di buka di Bandung, telah menyerap sekitar 1.000 orang pekerja.

"Ditambah lagi jika hotel-hotel di Bandung bertambah. Untuk pembukaan hotel besar saja terbuka lapangan pekerjaan hingga 1.000 orang, sementara lulusan hanya 500. Jadi kita sangat membutuhkan banyak tenaga di bidang pariwisata," tambahnya.

Sementara itu dituturkan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Djony Iskandar, STP Bandung akan menambah kuota untuk penerimaan mahasiswa baru. Tahun ajaran baru mendatang, STP akan menerima sampai 700 orang mahasiswa. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 500 orang mahasiswa yang diterima.

"Tahun depan kami inginnya bisa sampai 1.000 orang," kata Djony.

(tya/tya)