YPM Salman Endus Aktivitas Individu Mencurigakan di Masjid

YPM Salman Endus Aktivitas Individu Mencurigakan di Masjid

- detikNews
Kamis, 28 Apr 2011 11:31 WIB
Bandung - Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB menolak anggapan yang menyebutkan Masjid Salman yang berada di sekitar kampus ITB seolah-olah jadi basis perekrutan anggota NII KW 9. Meski begitu, YPM mengaku sejak tahun 2000 sudah mengamati adanya aktivitas individu mencurigakan yang memanfaatkan masjid Salman.

Dalam rilis yang disampaikan YPM Salman ITB kepada detikbandung, Kamis (28/4/2011), YPM Salman ITB mengaku telah mengamati adanya aktivitas individual secara sporadis yang menggunakan area publik. Termasuk di Masjid Salman ITB yang ditenggarai sebagai aktivitas perekrutan anggota NII KW 9 dan gerakan sesat lainnya.

"Sejak awal tahun 2000-an YPM Salman ITB mengamati adanya aktivitas individual sporadis yang menggunakan area publik, termasuk Masjid Salman ITB, yang diduga merupakan aktivitas perekrutan gerakan NII KW 9 dan gerakan sesat lainnya," tulis YPM Salman ITB dalam keterangan tertulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyikapi hal tersebut YPM Salman ITB selalu mewaspadai, menyosialisasikan dan menyebarluaskan bahaya dan kesesatan gerakan NII KW 9 di berbagai media dan mimbar dakwah. YPM Salman ITB juga selalu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk ITB, MUI, FUUI dan Polri dalam menangani permasalahan tersebut.

Tak hanya itu, dalam keterangan yang ditandatangani oleh oleh Ketua Umum Pengurus YPM Salman ITB Syarif Hidayat dan Pembina YPM Salman ITBMiftah Faridl ini juga mendesak kepada pemerintah untuk membubarkan dan menyatakan bahwa NII KW 9 adalah terlarang.

"Pengurus YPM Salman ITB mendesak kepada pemerintah Republik Indonesia untuk membubarkan dan menyatakan bahwa NII KW 9 adalah terlarang di seluruh wilayah Republik Indonesia, serta menindak secara tegas berdasarkan hukum yang berlaku terhadap siapapun yang terkait dengan aktivitas penyebaran NII KW 9," katanya.

(afz/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads