Sebelumnya, RSHS berencana mendiagnosa In kemarin. Namun ada salah seorang dari tim dokter yang berhalangan melakukan diagnosa terhadap In.
"Pasien nanti mau bareng-bareng didiagnosa oleh tim dokter. Rencananya besok. Kemarin tidak jadi didiagnosa," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Rudi Kadarsyah, saat dihubungi detikbandung, Rabu (9/3/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui diagnostik laparoskopi, tim dokter bisa memastikan apakah In memiliki uterus atau rahim tidak di dalam perutnya.
Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut. Untuk melihat organ di dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih luas.
"Nanti kalau ada rahimnya, kemungkinan langsung diangkat hari itu juga. Lalu kalau ternyata benar ada testisnya, nanti diturunkan dan dibentuk seperti layaknya alat kelamin laki-laki," terangnya.
Rudi menambahkan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan hingga In benar-benar sembuh dan jadi laki-laki. "Ada prosesnya. Nanti kita lihat dulu hasil diagnostik," pungkasnya sambil mengatakan In menderita penyakit hermaprodit atau kelamin ganda.
(afz/afz)