"Kalau dulu, biasanya setahun sekali ada pengurus dari PSSI Jabar yang datang ke makam Soeratin. Ya, ngasih biaya perawatan dan ongkos buat petugas yang merawatnya," kata Eman (49), petugas yang merawat makam Soeratin, saat ditemui detikbandung di TPU Sirnaraga, Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa (28/12/2010).
Eman menambahkan, dana perawatan itu digunakan untuk mengecat pagar makam dan membersihkan area makam. "Tapi sejak 2007 sudah tidak ada lagi. Tidak tahu kenapa," ungkap Eman yang sejak 1984 merawat makam pendiri PSSI tersebut. Tentang besaran biaya perawatan itu, Eman tidak menyebutkan detilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga tahun lalu atau 2008, saya sudah sampaikan dan datang ke sekretariat PSSI Jabar di Jalan Lodaya. Saya bilang pada seorang pengurusnya kalau kondisi makam Soeratin tidak terawat. Tetapi tidak ada respons sampai sekarang," ujar Eman.
Menurut Eman, sebagai tokoh sepak bola Indonesia sosok Soeratin patut dihormati. Sebagai orang kecil, dia sangat prihatin melihat makam pendiri PSSI tersebut yang tidak terawat tiga tahun terakhir ini.
Sebenarnya, makam Soeratin biasa ramai dikunjungi orang saat ulang tahun PSSI tiap bulan April. "Ramainya setiap ulang tahun PSSi saja. Waktunya pas bulan empat," terangnya.
Namun, kata Eman, sudah 3 tahun terakhir ini, saat ulang tahun PSSI, makam Soeratin tampak sepi. Tidak ada lagi pengurus PSSI yang berkunjung ke makam Soeratin. "Kalau biasanya setiap ulang tahun pada datang. Tapi tiga tahun terakhir ini tidak ada yang datang lagi," tutur Eman.
Sementara keluarga Soeratin masih sering datang ke makam. "Kalau keluarganya sering datang. Ya minimal 1 tahun sekali ada lah," terang Eman sembari membersihkan makam tokoh sepakbola yang namanya diabadikan sebagai trofi Suratin Cup itu.
(bbn/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini