12 Tahun Nomaden, Kini Pedagang Cimol Punya Gedung Sendiri

12 Tahun Nomaden, Kini Pedagang Cimol Punya Gedung Sendiri

- detikNews
Kamis, 23 Des 2010 16:40 WIB
Bandung - Setelah 12 tahun menunggu, eks pedagang pakaian bekas di Cibadak atau yang dikenal Cimol akhirnya bisa berjualan di dalam gedung Cimol Center Gedebage. Gedung yang berkapasitas 1.400 kios itu kini sudah terisi 80 persennya.

Hal itu diungkapkan Ketua Gabungan Pedagang Kecil dan Jasa (Gapensa) Aceng Enoh, dalam acara peresmian Cimol Center Gedebage, Kamis (23/12/2010).

Aceng menuturkan, sekitar tahun 1998, sebanyak 1.600 pedagang Cibadak dipindahkan ke eks Terminal Kebon Kalapa sebagai tempat penampungan sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada tahun 2001 pedagang kembali dipindahkan ke Tegalega. Lalu tahun 2004 mereka kembali dipindahkan ke Gedebage di lahan Tempat Penampungan Pedagang sementara.

Saat pindah ke Gedebage, terjadi penambahan pedagang, hingga total berjumlah 2.400. Saat ini mereka yang tidak kebagian tempat di Cimol Center masih menunggu untuk direlokasi.

"Kami dipindahkan dari Tegalega ke Gedebage lagi karena waktu itu Tegalega akan dipersiapkan untuk Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 2005. Saat itu kami membongkar kios dengan besar hati," terangnya.

Dituturkan Aceng Enoh, lokasi Cimol Center Gedebage ini yang letaknya tak jauh dari lokasi sebelumnya merupakan rawa dan gunungan sampah.

"Boro-boro untuk jualan, pedagang saja pada takut. Dituturkan Aceng saat ini di Cimol Gedebage menjual komoditi eks luar negeri. Tak hanya barang bekas, tapi ada barang baru. Banyak yang datang ke sini dari luar kota. Mereka bukan mencari corak, tapi beli merek," ungkapnya.

Total luas bangunan tersebut yakni 1.100 meter persegi. Sementara bekas lokasi berjualan sebelumnya saat ini telah dibongkar dan diruntuhkan. Bangunan sementara tersebut kini menjadi lahan kosong yang ada di depan bangunan Cimol Center Gedebage.

(avi/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads