"Miringnya sedikit demi sedikit sejak setahun lalu. Kalau dibiarkan terus, ya takut roboh," ujar Oneng Rohiman (70), laki-laki tua yang merawat makam Inggit saat ditemui di makam, Jumat (17/12/2010).
Tak hanya tiangnya yang sudah miring, jika hujan atap cungkup juga bocor. "Kayu-kayunya sudah keropos, karena dimakan usia," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oneng, cungkup dibangun pada tahun 1990-an. Pada 2008, mantan Wagub Nu'man Abdul Hakim, sempat memberikan dana untuk renovasi. Lantai diganti dengan marmer putih.
Pantauan detikbandung terlepas dari tiang cungkup yang miring, area makam yang luasnya 9x10 meter ini, terawat bersih. Makam dipagari tembok dan ada satu pintu pagar untuk masuk dan keluar area makam itu. Lantai marmer putih terlihat mengkilat.
Di area makam itu ada musola yang juga bersih. "Saya bersihan dua kali dalam satu minggu," katanya.
Terpasang lima buah foto. Dua foto merupakan foto Inggit dan Soekarno, lalu satu pigura berisi foto Inggit. Dua pigura lainnya berisi foto Soekarno.
Tepat di pintu masuk terpasang ukiran kayu bertuliskan 'Tempat peristirahatan Ibu Inggit Garnasih istri pertama presiden RI ke 1, perintis kemerdekaan, Maha Putra Utama'.
Entah siapa yang menulis di ukiran itu. Sebab terdapat kesalahan yang cukup fatal. "Iya memang salah, harusnya tertulis istri kedua," ujar Oneng.
(ern/ern)











































