Praja IPDN Mengeluh Muntah Mual dan Diare

Keracunan Makanan

Praja IPDN Mengeluh Muntah Mual dan Diare

- detikNews
Senin, 01 Nov 2010 14:31 WIB
Bandung - 5 Praja IPDN korban keracunan makanan masih tergolek lemas di RS Santo Yusup. Kemungkinan besok, Selasa (2/10/2010) mereka sudah bisa pulang. Mereka mengeluh muntah, mual dan diare.

Hingga kini, kelima pasien tersebut dirawat di Ruang Fatima, kamar 10.
"Kondisi mereka lumayan sudah membaik, mungkin besok, mereka sudah pada pulang," ujar Kepala Humas RS Santo Yusup, Anselmus Derumoi, saat ditemui di RS Santo Yusup, Jalan Cikutra, Senin (1/11/2010).

Kelima pasien tersebut masing-masing Junita, Renato, Felix, Stanley dan Umbu. "Junita dan Renato perempuan, Felix, Stanley dan Umbu laki-laki," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Anselmus, yang masuk ke RS Santo Yusup, Minggu (31/10/2010) kemarin ada 28 orang, mereka datang pukul 18.35 WIB dan langsung mendapat penanganan. Dari 28 pasien, 23 sudah pulang dan dua di antaranya menolak untuk dirawat inap.

"Dua pasien menolak dirawat karena mungkin merasa sudah baikan. Kita izinkan karena kondisinya relatif sudah membaik. 23 orang itu pulangnya kemarin," jelasnya.

Untuk penyebab keracunan, ia menduga pasien keracunan makanan yang disantap usai mengikuti kegiatan gereja di IPDN. Secara mikroskopis, harus dilakukan penelitian terhadap sampel makanan yang dimaksud.

"Secara mikro, harus diteliti lebih lanjut sampel makanannya, karena kemarin kita enggak bisa ngambil sampel muntahnya. Sampel makanannya juga belum diambil ke sini," paparnya. Sampel makanan sendiri terdiri dari daging dan sayur.

Tindakan medis yang diberikan difokuskan ke penggantian cairan tubuh. "Kita memberikan mereka cairan elektrolit dan obat anti muntah," katanya.

Sementara itu, pasien yang dirawat tidak mau dimintai keterangan.
(avi/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads