(26/10/2010) sekitar pukul 05.00 WIB. Sedikitnya 6 set komputer raib digasak maling, dengan total kerugian sekitar Rp 30 juta.
"Waktu kejadian enggak ada orang di warnet. Saya juga tahu warnet dibobol dari pemilik kos-kosan dekat warnet," kata Dickhy kepada wartawan, di Jalan Ambon,
Jumat (29/10/2010).
Ia mengaku ditelepon pemilik kos-kosan, Yeti, dan diminta segera pulang untuk melihat warnet. Sebab saat kejadian, Dicky sedang berada di Jakarta untuk keperluan recording.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Dicky, berdasarkan kabar dari Yeti, warnet terlihat menyala sekitar pukul 03.00 WIB. Yeti mengira warnet tersebut masih buka. "Bu Yeti baru sadar pas mau keluar rumah. Pintunya sudah diikat tambang, enggak bisa keluar. Lalu lihat ke warnet, barang-barang sudah enggak ada," tuturnya.
Diduga, kata dia, pelaku lebih dari dua orang. Sebab, ada saksi mata yang melihat pelaku di lokasi. Saat itu, satu mobil dan satu sepeda motor terparkir di depan warnet.
"Pelakunya sempat ditanya sama warga yang ada di situ. Katanya barang-barang di warnet mau dibawa. Terus ditanya kenapa ngambilnya malam, si pelaku jawab katanya punya waktunya jam segitu," tutur Erick Yanida Firmansyah, adik Dikcy.
Ia pun datang ke lokasi tanpa ditemani Dicky dan melihat kondisi pintu rolling door warnet sudah terbuka. Dua kunci gembok pun hilang.
Ia lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bojongsoang sekitar pukul 09.00 WIB. Hingga kini, kasus tersebut ditangani polsek setempat.
(ors/ern)