Uang tersebut ditransfer untuk membeli iPad seharga Rp 2 juta ditambah ongkos kirim Rp 100 ribu.
"Sekitar 4 hari lalu saya melihat promosi barang tersebut ada di akun temen saya yang namanya Darmawan. Ternyata, akunnya itu di hack orang lain," ujar Prima di Gedung Sate, Selasa (19/10/2010).
Di profil facebook Darmawan tersebut terpampang sejumlah alat eletronik seperti laptop macbook, iPad dan Laptop Toshiba, harga yang ditawarkan pun relatif miring bahkan bisa mencapai setengahnya dari harga normal.
Dalam promosi barang tersebut tercantum nama Hendra dan jika ingin membeli diharuskan membayar via transfer. "Saya percaya dan mengirim uang karena itu ada di akun temen saya. Di akun tersebut dijelaskan bagaimana cara pemesanan, salah satunya harus kirim uang lewat transfer via Bank Mandiri Jakarta," katanya.
Dijelaskan Prima, barang yang ditawarkan merupakan barang sitaan dari Bea Cukai. Barang tersebut juga belum beredar secara resmi di Indonesia. "Katanya, barang yang ditawarkan itu barang sitaan dan belum ada di Indonesia," tutur Prima.
Prima mentransfer uang pada Selasa (18/10/2010) sekitar pukul 10.00 WIB. Satu jam kemudian dia mengabari Hendra melalui pesan singkat. Namun tak ada jawaban. Setelah itu ia berusaha menghubungi temannya yang merupakan pemilik akun Darmawan tempatnya ia melihat promosi barang tersebut. Namun temannya itu baru bisa ditelepon pada Selasa 10.30 WIB.
"Di telepon Darmawan bilang akun facebooknya dibajak sejak Agustus. Melalui penawaran barang tersebut, katanya sudah ada sekitar 20 orang yang tertipu," katanya.
Atas kejadian tersebut Prima mengaku pasrah dan merelakan uangnya melayang. "Saya ikhlaskan saja. Ya mau gimana lagi, penipuan di facebook kan susah dilacaknya," seloroh prima.
Merasa sebagai korban penipuan, ia pun berharap masyarakat lainnya bisa lebih waspada dengan segala bentuk tawaran menarik di facebook. "Mudah-mudahan tidak ada lagi orang yang tertipu, baik mellui media facebook atau media lainnya," tutupnya. (tya/tya)