Septia (19) misalnya, ia sengaja datang bersama bersama teman-temannya untuk memuaskan lidahnya. "Acara ini bagus, bisa bikin kenyang dan harganya juga standar, tidak kemahalan," katanya.
Tak hanya warga Bandung merasa senang dengan adanya acara ini. Stand-stand yang ada di FJB 2010 juga laris manis meraup untung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga disampaikan Agus dari Mie Baso Si Boy. "Acara ini sangat membantu apalagi saat ini kondisi ekonomi bisnis lain mulai seret, bisnis makanan masih bisa bertahan," tuturnya.
Agus juga mengusulkan agar acara tidak hanya berlangsung satu hari. "Mungkin bisa ditambah harinya dan dimaksimalkan publikasi acaranya," harap Agus.
Acara yang secara resmi dibuka pukul 10.15 WIB pagi tadi langsung ramai pengunjung. Berbagai macam makanan dan minuman khas Bandung seperti Iga Bakar si Jangkung, Ayam Bakar Taliwang, Bebek Van Java, Tengku Angkasa, Sate Maranggi, Es Oyen, dan lainnya bisa langsung dinikmati para pengunjung di tempat.
Tak hanya hidangan khas Bandung, pengunjung juga bisa menikmati makanan sajian Duta Bango seperti Soto Betawi Mpok Rodemah dari Jakarta, Rujak Soto Banyuwangi Depot Dahlia dari Surabaya, Nasi Pindang Pak Ndut dari Semarang, Tahu Gejrot Pak Amat dari Cirebon, Sate Jamur Jejamuran dari Yogyakarta, Taoge Goreng Ibu Omah dari Bogor, dan Gule Goreng Pak Samin dari Solo.
Saking ramainya pengunjung, sekitar pukul 14.30 WIB sudah banyak stand-stand kuliner yang habis, padahal acara tersebut dijadwalkan akan dibuka hingga pukul 21.00 WIB.
(tya/tya)